Indonesia – Viral video CCTV memperlihatkan anak-anak AG ketakutan saat Mario Dandy Satriyo menganiaya David Ozora hingga pingsan.
Video yang diunggah ke Twitter oleh akun @mangatta_ dilihat suara.com, Sabtu (6/5/2023) dinilai mampu mengubah persepsi publik terhadap terdakwa AG yang sebelumnya dianggap mendukung dan hanya menyaksikan kekerasan Mario terhadap David.
“Berikut adalah rekaman CCTV yang berisi fakta-fakta tentang posisi anak-anak AGH dalam kasus pencabulan keji terhadap anak korban David Ozora oleh tersangka MDS, yang sedang kami proses untuk dipublikasikan karena hakim tidak mempertimbangkannya dalam putusan, ” dia berkata. tulis Mangatta.
Dalam thread yang dibuat Mangatta, ada 4 poin pemberitaan dan persepsi umum yang dilekatkan anak-anak AG, yang bisa dibantah dengan video CCTV berdurasi 44 menit itu.
1.Dilarang Merokok Saat Menonton Penganiayaan
Kamera CCTV dari kejauhan memperlihatkan AG yang mengambil korek api bukan saat David dipukuli, melainkan saat David disuruh melakukan push-up.
“Anak AG terlihat tidak merokok saat korban dipukuli,” jelas video yang disertai teks.
2. AG Selfie Menyaksikan Penyiksaan
Saat penyiksaan dan pemukulan berlangsung, AG terlihat beberapa kali berlindung di balik tubuh Shane. Sementara itu, Shane sibuk merekam Mario yang menganiaya David.
“Putra AG terlihat ketakutan dengan kejadian itu sehingga dia berbalik dan berbalik,”
“Putra Jaksa mengatakan kepada tersangka S ketakutan dan ditunjukkan dengan menarik tubuh tersangka S,” jelas Mangatta lagi.
![Tersangka Mario Dandy Satriyo (kiri), Shane Lukas (kanan) dan Kejaksaan Agung yang berperan sebagai pengganti (tengah) saat rekonstruksi penganiayaan terhadap David Ozora Latumahina di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/ ). 3/2023). [Indonesia/Alfian Winnato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/10/42189-rekonstruksi-kasus-penganiayaan-david-ozora-mario-dandy-satriyo-shane-lukas-agnes-gracia.jpg)
3. Syuting Aksi Sadis Mario Dandy
Video hitam putih menunjukkan AG, yang menolak mendekati Mario, menyiksa David. Namun, Shane yang awalnya merekam, memberikan ponselnya kepada AG yang diduga tidak mengetahui bahwa ponsel tersebut masih dalam mode perekaman.
“Tampaknya anak AG tidak merekam kejadian tersebut, namun anak AG memegang handphone dengan syarat handphone masih merekam. Sambil merasa takut, anak AG memegang handphone tersebut,” ujarnya. video itu.
4. Denial AG Tidak Membantu David
Beberapa laporan mengatakan bahwa Jaksa Agung tidak mau membantu David yang terbaring dan saat Mario disiksa. Selain itu, keterangan saksi Ny. N juga mengungkapkan hal yang sama.
Namun dalam video tersebut terlihat AG langsung mendekati David setelah siksaan Mario berakhir.
“Anak-anak AG yang pertama kali mendekat untuk mengecek situasi dan membantu korban,”
Bingung dan takut, anak AG terus mendampingi korban hingga korban dibawa ke rumah sakit, tambah Mangatta.
Utas Mangatta ini telah di-retweet lebih dari 5.000 kali, dan disukai lebih dari 24 ribu kali. Bahkan, video tersebut telah ditonton 2,8 juta kali.