Indonesia – Hajar Aswad adalah objek yang tak terlupakan terutama ketika umat Islam datang ke Tanah Suci untuk beribadah. Lantas, apa saja fakta Hajar Aswad yang membuat batu ini begitu istimewa?
Menurut berbagai sumber, sebelum menjadi hitam seperti sekarang, Hajar Aswad yang diyakini berasal dari surga ini awalnya berwarna putih.
“Batu hitam turun dari langit dan warnanya lebih putih dari susu, tetapi dosa anak Adam mengubahnya menjadi hitam.” (HR Tirmidzi).
Fakta Hajar Aswad
![Peziarah berlomba untuk menyentuh Hajar Aswad [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/04/41460-para-jamaah-haji-berlomba-menyentuh-hajar-aswad.jpg)
1. Sunnah Nabi
Mencium dan mengelus Hajar Aswad merupakan salah satu sunnah Nabi, sehingga mengamalkannya bisa mendatangkan pahala.
Perlu dipahami bahwa batu ini tidak bermanfaat dan juga tidak berbahaya, sehingga anjuran untuk menciumnya dan membawa pahala bukan karena Hajar Aswad adalah batu bertuah, melainkan karena sunnahnya.
2. Satu-satunya di bumi
Peneliti menjelaskan bahwa tidak ada batu lain yang mirip dengan Hajar Aswad yang pernah ditemukan di bumi. Hal ini sejalan dengan kepercayaan awal bahwa Hajar Aswad berasal dari surga.
Berdasarkan keyakinan tersebut, para ilmuwan memperluas penelitian mereka dengan anggapan bahwa Hajar Aswad berasal dari puing-puing meteor, namun faktanya tidak kalah mengesankan.
Batuan ini ternyata bukan berasal dari puing-puing meteor karena memiliki tingkat kepadatan yang berbeda dengan batuan yang ada di bumi maupun di alam semesta.
3. Umur tidak bisa ditebak
Beberapa orang percaya bahwa Hajar Aswad adalah batu tertua di dunia. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa umur Hajar Aswad.
Secara umum, para ilmuwan dapat menentukan usia batuan dengan meneliti hal-hal seperti karbonasi dan teknik timbal untuk fosil dan usia lapisan tanah. Hanya untuk Hajar Aswad, tidak ada parameter yang bisa menjelaskan umur batu tersebut.
4. Bukan meteorit
Perdebatan panjang tentang Hajar Aswad masih berlangsung di mana para ilmuwan mengira batu ini adalah batu akik, basalt, kaca alam, hingga meteorit.
Salah satunya adalah pendapat Paul Partsch yang mengatakan Hajar Aswad adalah meteorit. Kurator batu mineral era Kekaisaran Austro-Hungaria ini bahkan menerbitkan catatan sejarah Hajar Aswad pada tahun 1857.
Dalam catatannya, dia menduga Hajar Aswad berasal dari meteorit yang jatuh ke bumi. Namun menurut hasil penelitiannya, klaim tersebut tidak terbukti.
5. Menggosok Hajar Aswad seperti berjabat tangan dengan Tuhan
“Memang Hajar Aswad itu (seolah-olah) tangan Tuhan di bumi. Barang siapa yang tidak bisa berbai’at kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu menyapu Hajar Aswad, kemudian ia berbai’at kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Muhammad al-Azraqi, Akhbaru Makkah wa Mâ Jâa minal Âtsâr, Beirut, vol. 1, hal. 325).
Itulah fakta Hajar Aswad yang dirangkum berbagai sumber. Semoga informasi ini bermanfaat.