Indonesia – Di bulan Ramadhan, sebagian orang sering mengalami masalah saat bangun sahur. Ada yang sering bangun kesiangan, sedangkan jam menunjukkan waktu. Akibatnya, ada yang tidak sarapan tapi tetap berpuasa. Namun, ada juga yang memutuskan untuk tidak berpuasa.
Meski begitu, sering ada pepatah yang mengatakan jika bangun kesiangan tetap boleh makan atau minum meski sudah waktunya imsak. Jadi apa hukumnya ketika Anda bangun terlambat di pagi hari?
Kutipan Konsultasi Syariah, Allah SWT mengizinkan hamba-Nya makan dan minum sampai subuh. Biasanya waktu subuh ditandai dengan masuknya azan subuh. Dalam hadits Ibnu Umar dan Aisyah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan:
“Bilal biasanya adzan pada malam hari. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan dan minumlah sampai adzan Ibnu Ummi Maktum, karena dia tidak mengumandangkan adzan kecuali setelah subuh.” (HR Bukhari, no. 1919 dan Muslim, no.1092)
Sementara itu, Imam An-Nawawi menjelaskan:
“Hadits ini menunjukkan bahwa kamu boleh makan, minum, minum, dan segala sesuatu yang halal, sampai subuh.” (Sahih Muslim syrah, 7/202).
Oleh karena itu, umat Islam masih boleh makan dan minum selama belum terbit fajar atau adzan subuh berkumandang.
Juga, kutipan NU Daring, KH Ahmad Qusyairi, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang menjelaskan bahwa imsak pada dasarnya hanyalah lampu kuning. Artinya, imsak adalah tanda kehati-hatian karena fajar akan datang.
“Karena ini waktunya imsak, harus hati-hati seperti lampu, lampu kuning, bukan lampu merah,” jelas Kiai Qusyairi.
Selain itu, jadwal imsak yang dibuat juga disesuaikan dengan waktu sahur. Oleh karena itu, ketika hukumnya telah tiba, seseorang masih boleh makan atau minum sampai subuh.
Namun, ini juga menjadi tanda agar masyarakat tidak gegabah dalam melaksanakan sahur. Selain itu, tidak berarti karena orang masih boleh makan atau minum, orang berbuka puasa pada waktu imsak atau bahkan setelah waktu yang ditentukan.
