Indonesia – Pakar seks Zoya Amirin berbicara tentang pria kuat yang menjadi idaman para wanita. Banyak yang mengira pria perkasa itu dilihat dari caranya ‘bermain’ di atas ranjang atau tentang ukuran tubuhnya. Faktanya, wanita tidak terlalu peduli tentang itu.
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan sebagai tesisnya, ternyata wanita menganggap pria sejati, terutama saat berhubungan seksual, adalah pria yang memberikan perhatian dan kenyamanan.
“Jadi sebenarnya laki-laki yang perkasa bukanlah laki-laki yang sibuk sendiri, ingin pamer (menunjukkan kehebatannya di atas ranjang). Bukan yang kaya, tapi yang nanya (menegas) sama perempuan,” jelas Zoya Amirin lewat kanal YouTube Tuan Golo yang diunggah Juli 2022, dikutip Jumat (28/4/2023).
Sehingga komunikasi yang asik menurut Zoya Amirin adalah pria terseksi. Misalnya menanyakan apa yang akan membuat pasangannya merasa puas. Dengan begitu, wanita akan merasa nyaman karena dipahami dan dilindungi.
“Kuat dan seksi adalah mereka yang mau jujur, bisa mengungkapkan perasaan, ngobrol (berdiskusi), dan ingin merasa nyaman bersama. Jadi dia bukan satu-satunya yang mencari sesuatu yang enak, tapi dia juga ingin kenyang,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sangat penting keberanian tampil di atas ranjang untuk menghindari disfungsi seksual. Terutama pada pria, terutama jika dia bermasalah dengan impotensi atau ejakulasi dini.
Ini karena diagnosis disfungsi pria tampaknya memengaruhi diagnosis disfungsi wanita. Padahal si wanita tidak ada masalah dan bisa orgasme.
“Saat pria mengalami disfungsi, saat pria tidak bisa keras selalu gagal ereksi, saat pria mengalami masalah ini wanita menjadi disfungsional,” ucapnya.
Zoya mengingatkan para pria untuk tidak malu membicarakan disfungsi mereka. Daripada harus menyimpannya yang justru bisa berakibat buruk di kemudian hari.
“Pria sejati adalah pria yang sangat ingin mendapatkan pertolongan dan tidak apa-apa menjadi rentan. Jika dia merasa pria itu harus kuat, penampilan seksualnya harus baik-baik saja, itu sangat sulit. Kebanyakan pria tidak ingin menjadi rentan. , sangat sulit untuk memuaskan wanita itu, selesai Zoya. (Shilvia Restu Dwicahyani)