Indonesia – Kehadiran Cinta Laura sempat membuat heboh penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (16/3) pagi. Wajahnya yang cantik membuat banyak orang yang lewat melambat.
Bukan tanpa alasan Cinta Laura justru melakukan kampanye ‘Fighting Interruption in Public Transport’ bersama L’OrĂ©al Paris serta PT JakLingko Indonesia, PT KAI, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta , dan PT Transjakarta.
Artis berusia 28 tahun itu juga berbicara dengan seorang wanita yang sering menjadi penumpang KRL dan juga menyaksikan pelecehan seksual di kereta.
“Satu hal yang saya pelajari hari ini ketika mewawancarai seseorang yang sering mengakses angkutan umum, dia mengatakan pernah menyaksikan tindakan pelecehan tetapi korban tidak didukung oleh orang-orang di sekitarnya, malah dibesar-besarkan, mengatakan itu benar-benar tidak terjadi. , sebaliknya Ada juga yang menertawakan cerita Cinta Laura setelah mencoba menaiki KRL dari stasiun Tanah Abang menuju stasiun BNI City di Sudirman, Kamis (16/3/2023).

Penumpang tersebut mengatakan, dirinya juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu korban, meski menyaksikan sendiri kericuhan tersebut. Pernyataan ini pun membuat Cinta Laura bungkam.
Seniman campuran Indonesia-Jerman itu tampaknya menyadari bahwa seringkali saksi pelecehan seksual juga kerap kebingungan dalam memberikan pertolongan kepada korban.
“Menurut data IPSOS, 91 persen orang pernah menyaksikan pelecehan seksual di ruang publik dan tidak tahu harus berbuat apa, sedangkan 71 persen mengatakan keadaan akan membaik jika ada yang membantu,” kata Cinta Laura.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena saksi pelecehan seksual justru mengalami fenomena bystander effect.
Dalam teori psikologi sosial, bystander effect menunjukkan reaksi psikologis seseorang sebagai saksi ketika menyaksikan orang lain membutuhkan pertolongan, tetapi diam saja karena mengira orang lain tersebut akan membantunya. Meski pada akhirnya tidak ada orang lain yang membantu sama sekali.
“Mengapa beberapa penumpang yang menyaksikan gangguan itu menolak untuk turun tangan saat kejadian. Dengan mendengar langsung dari mereka, saya mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang pentingnya memahami masyarakat,” katanya.
Cinta Laura juga membagikan lima tips bagi penumpang KRL saat itu jika menyaksikan pelecehan seksual di manapun, yaitu dengan metode intervensi 5D berupa dipindahkan, dilaporkan, didokumentasikan, ditegur dan ditenangkan.
“Teknik 5D ini harus kita pelajari agar tidak ada lagi korban yang tidak dipercaya atau disalahkan oleh lingkungannya,” pungkas Cinta Laura.