Indonesia – Korban pelecehan Mario Dandy, David Ozora, dikabarkan mengalami cedera otak parah yang disebut diffuse axonal injury (DAI). Lebih dari sebulan berlalu, kini kondisi petugas GP Ansor semakin membaik dan menunjukkan banyak kemajuan.
Kini, menurut akun Instagram @nongandah, David Ozora sudah mulai tertawa meski matanya masih terlihat kosong. Sayangnya, saat ini pemuda 17 tahun itu masih belum mengingat orang-orang di sekitarnya, termasuk sang ayah.
“Senang banget David bisa ketawa tapi sedih karena matanya masih terlihat kosong,” tulisnya dalam postingan, seperti dikutip Indonesia, Senin (3/4/2023).
Pada hari ke-42, David juga memiliki kesadaran kuantitatif yang lebih baik. Namun untuk kesadaran kualitatif (kognitif), hal ini masih membutuhkan evaluasi jangka panjang.
Karena banyaknya asesmen yang harus dilakukan secara fisik dan psikis, maka tim rumah sakit memerlukan waktu untuk terapi ini dengan protokol yang ketat dan observasi home care selama 6 bulan – 1 tahun.
“Kondisi David pada hari ke-42 terbagi menjadi 2 hal. 1. Kesadaran kuantitatif sangat baik, organ vital juga baik, tidak ada masalah,” ujarnya.
Namun, saat ini tubuhnya masih sangat rentan, bahkan beberapa hari lalu ia mengalami demam tinggi dengan suhu tinggi hingga 38,4 derajat Celcius.
“Diperlukan doa dan dukungan dari teman dan kolega agar stabil. Diffuse axonal injury adalah cedera otak yang sangat parah. Ucapan hari ini boleh kita syukuri tapi tetap harus ikhlas, karena kemajuan David adalah usaha kita,” ujarnya. dikatakan.
Secara umum, pengertian cedera aksonal difus (DAI) adalah bentuk cedera otak traumatis. Itu terjadi ketika otak dengan cepat bergeser di dalam tengkorak selama cedera.
Serat penghubung panjang di otak yang disebut akson mengendur di otak dengan mempercepat dan memperlambat tulang keras tengkorak dengan cepat. DAI biasanya menyebabkan cedera pada beberapa bagian otak, dan orang dengan DAI biasanya mengalami koma.
Jonathan juga menjelaskan hal ini di tweet lain. Ia menggambarkan betapa buruknya keadaan Daud saat ini, ketika para pelaku justru memberikan alasan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan tindakan penganiayaan.
“Saat otak mengalami trauma berat, terjadi pergeseran ekstrem pada otak yang menyebabkan serabut saraf ini pecah. David mengalaminya dan mengalami koma. Efek DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen,” pungkasnya.