Indonesia – Menjelang bulan suci Ramadhan 2023, umat Islam akan bersiap untuk melaksanakan Sholat Tarawih sebagai salah satu amalan utama khitanan.
Sholat tarawih juga biasanya diakhiri dengan sholat witir satu rakaat, tiga rakaat atau lebih. Jumlah rakaat shalat witir adalah ganjil. Lalu bagaimana hukum shalat tarawih tanpa diakhiri dengan shalat witir?
Menurut berbagai sumber, keutamaan shalat tarawih diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim bahwa Nabi SAW bersabda “Barangsiapa yang melakukan Qiyam Ramadhan (yaitu shalat malam di bulan Ramadhan, dalam hal ini shalat Tarawih) keluar dari keyakinan. mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Shalat Tarawih umumnya memiliki dua cara, dengan 20 rakaat atau 8 rakaat. Setelah itu dilakukan shalat witir. Sholat witir merupakan penutup sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar yang menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jadikan akhir sholat malammu sebagai sholat witir.”
Sholat witir sebagai penutup ibadah sebenarnya tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja. Sholat witir sebenarnya bisa dilakukan setelah umat Islam melakukan qiyamul lail atau ibadah di malam hari meskipun bukan di bulan Ramadhan.
Sedangkan pada bulan Ramadhan shalat tarawih sama dengan qiyamul lail, sehingga ditutup dengan witir. Adapun hukum shalat tarawih tanpa shalat witir diperbolehkan. Bisa jadi hal ini dilakukan karena orang akan melaksanakan tahajud pada malam hari hingga qiyamul lail belum selesai.
Namun, keutamaan shalat tarawih dilakukan secara berjamaah atau berjamaah. Nabi Muhammad juga bersabda, “Barang siapa yang shalat malam bersama imam sampai selesai, maka ditulis baginya (pahala) satu shalat (penuh).”
Oleh karena itu, seorang makmum harus mengikuti tata cara shalat yang dilakukan oleh Imam. Jika imam mengakhiri tarawih dengan witir, maka baik jemaah juga melakukan witir sesuai dengan yang dilakukan imam termasuk jumlah rakaat.
Jika imam membaca satu rakaat, maka dia akan mengikutinya dengan satu rakaat. Begitu juga jika imam membacakan shalat tiga rakaat, jamaah juga mengikuti jumlah shalat imam.
Wallahu alam bissyawwab.
