Indonesia – Profesi sebagai pembuat konten atau content creator menjadi fokus. Salah satunya adalah konten kreator yang fokus membahas makanan atau biasa disebut dengan food vlogger atau video blogger.

Hanya saja, ada tudingan bahwa kreator konten makanan sering tidak jujur. Mulai dari dituduh membeli followers atau pengikut di media sosial, hingga mendapatkan view dan like palsu.

Ilustrasi Vlogger Makanan (Pixabay/sasint)
Ilustrasi Vlogger Makanan (Pixabay/sasint)

Salah satu aktivisnya, Francisco Diaz Gouw, setuju dengan pandangan miring para vlogger makanan ini. Kata Diaz, banyak warganet yang mulai tidak percaya dan kecewa karena mengikuti saran dan rekomendasi kreator makanan di media sosial.

“Banyak konten yang dibesar-besarkan atau dibesar-besarkan untuk dijadikan viral tapi ternyata kualitasnya jelek,” kata Diaz dikutip dari siaran tertulis Indonesia, Senin (1/5/2023).

Diaz mengatakan dibutuhkan integritas untuk menjadi pembuat konten yang berkualitas dan dapat diandalkan serta jujur. Saat ini, selain berprofesi sebagai food vlogger, Diaz juga mulai fokus mengelola media sosial foodbudgetid.

Ilustrasi makanan sehat (Freepik/denamorado)
Ilustrasi konten pembuat makanan (Freepik/denamorado)

“Foodbugetid adalah akun media sosial yang memberikan informasi rekomendasi kuliner dan wisata yang jujur, berkualitas dan terpercaya,” imbuhnya.

Akun yang dimulai pada April 2022 ini berfokus pada pencarian dan pemilihan restoran yang menurutnya layak untuk dibagikan kepada publik, serta pilihan menu yang menggugah selera pengunjung.

Dia mengatakan tujuannya sekarang adalah membuat video yang berkualitas dan dapat diandalkan serta memberikan rekomendasi anggaran yang dibutuhkan untuk datang ke restoran, serta menaikkan menu yang disarankan.

“Jadi budget disini bukan berarti memberikan rekomendasi makanan yang murah, melainkan memberikan rekomendasi makanan yang berkualitas sesuai dengan harga, kualitas, rasa, suasana dan pelayanan,” jelasnya.

Terakhir, ia berharap kreator konten food vlogger memiliki masa depan, asalkan dilakukan secara jujur ​​dan berkualitas dengan tidak membeli followers atau penonton hanya untuk viral.

“Semoga kedepannya akan banyak food vlogger yang berani jujur ​​agar tidak membingungkan penonton dan semoga semakin banyak pemilik restoran yang terbantu dengan adanya industri baru yaitu konten kreator food vlogger di Indonesia, “pungkasnya.

You May Also Like

Arti ‘Hanevu Shalom Aleichem’ yang Sempat Diucapkan Lucky Hakim Ketika di Pesantren, Salam Yahudi?

Indonesia – Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, rupanya pernah diminta mengikuti…

Virgoun Tolak Mediasi dengan Inara Rusli, Padahal Manfaatnya Bisa Bikin Kasus Cepat Selesai

Indonesia – Inara Rusli mengaku berusaha mempertahankan pernikahannya dengan Virgoun. Salah satu…

Hadirkan Festival Kuliner “Fast, Feast, Festive”, Ayomakan Sediakan Promo Diskon hingga 50%

Indonesia – Momen Ramadhan tidak hanya identik dengan puasa, tetapi juga sebagai…

Sering Pakai Hijab Dengan Gaya Berbeda, Ini Tips Aghnia Punjabi Tampil Percaya Diri

Indonesia – Bagi wanita berhijab, terkadang mereka merasa ragu atau malu untuk…