Indonesia – Pernikahannya dengan Marshel Widianto yang diumumkan baru-baru ini membuat Cesen eks JKT 48 banyak mendapat komentar negatif dari netizen. Bahkan, diakui Cesen, banyak kata-kata negatif yang membuatnya sedih.
“Dan saya masih butuh ayat-ayat positif karena dari awal kata-kata negatif terus menghampiri saya, hehe maaf saya sedang berusaha mencari agar bisa menemukan kebahagiaan saya kembali,” tulis Cesen di Instagram Story beberapa waktu lalu.
Akibat banyaknya komentar negatif netizen, produksi ASInya menurun drastis. Hal ini karena stres yang dialaminya menyebabkan hormon produksi ASI tidak bekerja dengan baik.
Namun, kini Cesen berusaha memperbaiki moodnya kembali. Ia juga telah mencoba penguat ASI untuk mengatasi masalah ini.
“Memang benar itu hormon, tapi stres mempengaruhi produksi ASI yang lebih sedikit. Tapi pelan-pelan saya coba perbaiki ini dengan mood yang baik, komunikasi dengan pasangan saya juga, dan saya coba perbanyak asi!!!,” ungkapnya.
Ibu yang mengalami stres sendiri sangat mempengaruhi produksi ASInya. Kutipan SehatQ, stres yang dirasakan dapat menyebabkan kesulitan dalam refleks let-down ASI. Kondisi ini menyebabkan produksi ASI berkurang.
Let down reflex atau refleks pengeluaran susu (MER) merupakan reaksi alami yang terjadi pada tubuh ibu saat bayi menyusu. Saat bayi menempel di payudara ibu dan mulai menyusu, otak mengirimkan pesan ke otak ibu untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon ini memproduksi dan memicu keluarnya ASI.
Namun, saat ibu mengalami stres, hormon ini akan terganggu sehingga pengeluaran ASI pun terganggu.
Bagaimana memperbaikinya
Untuk mengatasi ASI mandek akibat stres, dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sebagai berikut:
- Memahami proses menyusui.
- Memahami peran baru ibu. Sangat penting untuk menerima bahwa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik.
- Mengetahui penyebab stres yang dialami.
- Persiapkan diri Anda untuk segala kemungkinan terburuk.
- Menjaga dan memelihara kebersihan diri.
- Makan makanan yang bergizi dan minum yang cukup.
- Istirahat yang cukup.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri.
- Latihan pernapasan dan meditasi untuk menenangkan pikiran.
- Lakukan olahraga ringan, seperti yoga atau lainnya yang bisa membangkitkan hormon bahagia.
- Bicaralah dengan orang yang dicintai atau profesional.
- Hindari rokok dan alkohol.
- Makanlah makanan yang memperbanyak ASI, seperti daun katuk.
- Menyusui bayi lebih sering.
- Keluarkan ASI di antara waktu menyusui.
