Indonesia – Nikita Mirzani ternyata sempat hamil anak Antonio Dedola sebelum sempat keguguran dan diceraikan suaminya. Sayangnya, konten tersebut hanya bertahan selama tujuh minggu.
Baru saja terungkap bahwa pasangan itu ternyata menikah di bawah tangan pada Januari 2023. Namun, karena pertengkaran hebat dan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga oleh Nikita Mirzani, Antonio Dedola berniat menceraikan istrinya.
“Saya hamil dan menjaga bayi Anda (anak Antonio Dedola) di dalam kandungan saya,” kata Nikita Mirzani dalam bahasa Inggris saat siaran langsung Instagram beberapa waktu lalu.
“Tapi itu hanya bertahan tujuh minggu,” lanjutnya.

Meski sudah bercerai, ibu tiga anak ini tanpa malu-malu mengaku masih sangat mencintai Antonio Dedola. Namun, ia pasrah jika hubungannya harus berakhir.
Artis berusia 37 tahun itu tidak membeberkan penyebab kegugurannya. Menurut American Pregnancy Association (APA), dilansir Parents, penyebab keguguran yang paling umum adalah karena kelainan genetik pada embrio.
Namun, beberapa faktor lain juga bisa menjadi penyebabnya, antara lain gangguan tiroid, diabetes, gangguan imunologi hingga penyalahgunaan narkoba.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko keguguran pada wanita, seperti dilansir dari Mayo Clinic, antara lain:
1. Umur
Wanita di atas usia 35 tahun memiliki risiko keguguran lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda. Pada usia 35 tahun, wanita memiliki risiko keguguran sebesar 20 persen dan itu terus meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Riwayat keguguran
Wanita yang pernah mengalami keguguran lebih berisiko mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya.
3. Masalah kesehatan kronis
Wanita dengan penyakit kronis, seperti diabetes dan tidak terkontrol, lebih berisiko mengalami keguguran
4. Berat badan
Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko keguguran pada wanita.
5. Masalah rahim atau leher rahim
Kelainan rahim tertentu atau jaringan serviks yang berlemak dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami keguguran.
6. Pengujian prenatal invasif
Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniococentesis membawa risiko keguguran pada wanita hamil.