Indonesia – Baru saja bercerai dengan Antonio Dedola, Nikita Mirzani baru-baru ini mengaku akan menikah dengan dokter sekaligus pengusaha di bidang kecantikan, dr Oky Pratama. Apakah masa iddah sudah berakhir?
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Nikita Mirzani mengatakan, sebagai brand ambassador klinik dr Oky Pratama siap menjadi seorang istri.
Tak hanya itu, Nikita Mirzani dengan santai mengatakan, jika menikah dengannya, dr Oky Pratama akan bebas memiliki istri lain selain dirinya. Bahkan, dia membebaskan dr Oky Pratama untuk memiliki anak dengan wanita lain.
“Tapi jangan khawatir kalau dokter menikahkan saya, hasilnya akan baik (anak). Dokter juga bisa punya anak lagi, dengan wanita lain. Jadi kami berdua punya anak dari laki-laki dan perempuan yang berbeda. Ya yang penting nikah,” kata Nikita Mirzani dikutip dari YouTube Crazy Nikmir Real, Rabu (3/5/2023).
Ucapan Nikita Mirzani kemudian menarik perhatian. Pasalnya, Nikita Mirzani dan Antonio Dedola dikabarkan bercerai hanya melalui pesan WhatsApp. Apalagi jika sudah bercerai, Nikita Mirzani tidak bisa langsung mencari pasangan baru karena ada masa iddah yang harus dilalui.
Kutipan NU Daring, masa iddah adalah masa penantian tertentu ketika si wanita diceraikan atau suaminya telah meninggal dunia. Syekh Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini dalam kitab Kifâyatul Akhyâr menjelaskan:
“Iddah adalah nama masa penantian tertentu bagi seorang wanita untuk mengetahui bahwa kandungannya kosong. Kekosongan ini dapat diketahui dengan kelahiran, hitungan bulan, atau hitungan quru’ (waktu suci).
Masa iddah bagi wanita juga berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Berikut beberapa syarat dan masa iddah bagi wanita.
1. Wanita yang suaminya meninggal saat hamil, kemudian iddah sampai melahirkan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Thalaq ayat 4. “Dan wanita yang hamil, iddahnya sampai melahirkan,” (QS al-Thalaq). [65]: 4).
2. Seorang wanita yang suaminya telah meninggal dan tidak hamil, atau jika ia hamil tetapi bukan dari suaminya yang telah meninggal, maka masa iddahnya adalah 4 bulan 10 hari. “Orang-orang yang meninggal di antara kamu dengan meninggalkan istri (seharusnya menjadi istri) menangguhkan diri (iddah) selama empat bulan sepuluh hari,” (QS al-Baqarah). [2]: 234).
3. Wanita menceraikan suaminya saat hamilmaka iddahnya sampai dia melahirkan, sebagaimana dia hamil ketika suaminya meninggal.
4. Wanita yang bercerai dari suaminya, tidak hamil, berhubungan suami istri, dan sedang/sedang haid, maka iddah adalah tiga kali quru (waktu haid atau bersuci). “Seorang wanita yang diceraikan harus menunggu tiga kali quru. Tidak halal bagi mereka untuk menyembunyikan apa yang Tuhan ciptakan di dalam rahim mereka.” (QS al-Baqarah [2]: 228).
5. Kelima, wanita yang diceraikan tidak hamil, pernah bersetubuh dengan suami istri, tidak sedang haid atau berhenti haid., maka iddah adalah tiga bulan. “Dan wanita-wanita yang tidak lagi haid (menopause) di antara wanita-wanita kalian jika kalian ragu (tentang waktu iddah mereka), maka iddah mereka adalah tiga bulan; demikian juga dengan wanita yang tidak haid.” (QS al-Thalaq [65]: 4).
6. Menceraikan wanita tapi tidak pernah akur (bersenggama) dengan suaminya, maka tidak ada masa iddah baginya.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menikahi wanita yang beriman, kemudian kamu menceraikannya sebelum kamu bergaul dengan mereka, maka tidak wajib bagi mereka untuk menyempurnakan iddahmu yang kamu minta untuk mereka sempurnakan. Maka berilah mereka mut’ah (hadiah) dan biarkan mereka pergi dengan cara yang sebaik-baiknya.” (QS al-Ahzab) [33]: 49).
Itu adalah bagian dari masa iddah seorang wanita berdasarkan situasi dan keadaan. Oleh karena itu, jika seorang janda ditelantarkan oleh suaminya atau diceraikan, dia tidak dapat menemukan pasangan baru dalam waktu singkat. Namun semua itu harus menunggu waktu iddah menurut syariah.
