Nikita Mirzani Ungkit Biayai Antonio Dedola Sunat di RS, Kalo Gak Sunat Emangnya Bahaya Bagi Pria?

Indonesia – Perselisihan Nikita Mirzani dengan Antonio Dedola terus menjadi sorotan publik. Antonio disebut telah menceraikan istrinya melalui pesan teks dan bahkan pergi ke kampung halamannya setelah bertengkar dengan Nikita.

Kepergian Antonio membuat marah Nikita, yang bahkan menyebut Antonio telah membawa barang-barang berharga bersamanya. Ibu tiga anak ini juga menikmati uang yang dibelanjakannya untuk Antonio. Salah satunya adalah biaya sunat.

“Siapa yang bayar khitanan kemarin? Saya, saya,” kata Nikita dalam siaran langsung Instagram yang diunggah ulang oleh akun @lamputerang, dikutip Kamis (4/5/2023).

Menurut Nikita, Antonio memang memintanya untuk membayar biaya rumah sakit.

“Kamu tanya RS Perdana Bintaro, minta Toni khitan pakai uang siapa, rekening siapa, atas nama siapa dia cuma minta saya bayar khitan, dia pakai saya bayar khitan,” ujarnya lagi.

Selain menjadi kewajiban bagi laki-laki dalam ajaran Islam, khitan ternyata berdampak positif bagi kesehatan. Pria dewasa yang disunat dapat lebih terlindungi dari gonore jika mereka aktif secara seksual.

Dipilih dari Halo SehatPria yang tidak disunat lebih berisiko terkena gonore dan radang saluran kemih serta penyakit menular seksual lainnya. Seperti sifilis, human papillomavirus, hingga herpes simplex.

Selain itu, adanya kulup pada pria yang tidak disunat juga merupakan faktor risiko utama infeksi HIV. Pria yang tidak disunat memiliki risiko infeksi HIV hingga 2-8 kali lebih besar daripada pria yang disunat.

Manfaat sunat lainnya adalah sebagai berikut:

1. Menjaga kebersihan penis lebih mudah. Prosedur sunat memudahkan pria untuk mencuci penis, terutama bagian yang tertutup kulup yang seringkali tidak bisa dijangkau.
2. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Kebersihan organ reproduksi lebih terjaga, membuat pria memiliki risiko lebih rendah mengalami kondisi ini. Infeksi saluran kemih parah yang terjadi dapat menyebabkan masalah ginjal di kemudian hari.
3. Mengurangi resiko penyakit menular seksual. Pria yang disunat mungkin memiliki risiko infeksi menular tertentu yang lebih rendah, termasuk HIV. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan perilaku seksual yang aman.
4. Mencegah disfungsi ereksi. Membiarkan kulup dapat menimbulkan masalah, seperti phimosis atau paraphimosis yang menyebabkan peradangan pada kulup dan kepala penis.
5. Mengurangi risiko kanker penis. Kanker penis lebih jarang terjadi pada pria yang disunat. Prosedur ini juga bermanfaat untuk mencegah kanker serviks, yang jarang terjadi pada wanita yang telah disunat pasangan prianya.
6. Melindungi dari resiko kanker prostat. Bayi laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan laki-laki yang tidak disunat. Hal yang sama terjadi ketika sunat dilakukan pada anak laki-laki yang lebih tua.