Indonesia – Saat berhubungan seksual, penis pria biasanya akan mengeras saat mencapai klimaks. Namun, pada kondisi tertentu, penis justru masih terasa lembek.

Situasi seperti itu tentu bisa mengurangi nikmatnya hubungan intim dengan pasangan. Lantas apa penyebab penis tidak menjadi keras meski ereksi? Benarkah pria mengalami gejala impotensi?

Beberapa hal ternyata bisa mempengaruhi penis sehingga tidak ereksi secara maksimal. Dipilih dari Halo Sehatbeberapa penyebab penis tidak mengeras saat penetrasi.

1. Kekurangan vitamin D

Sebuah penelitian dalam Journal of Sexual Medicine (2014) menemukan bahwa pria yang mengalami impotensi, sehingga ereksi penis tidak bisa keras, juga memiliki kadar vitamin D dalam tubuh yang lebih rendah.

Ilustrasi penis pria / Mr P. (Shutterstock)
Ilustrasi penis pria / Mr P. (Shutterstock)

Kandungan vitamin D memiliki peran penting bagi tubuh pria dalam melancarkan peredaran darah. Tubuh pria yang kekurangan vitamin D kemungkinan akan mengalami sirkulasi darah yang buruk, termasuk ke penis saat proses ereksi.

2. Kurangi asupan kafein

Sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh PloS one (2015) menunjukkan bahwa sekitar 42 persen pria yang minum kopi, sekitar dua cangkir kopi per hari, cenderung mengalami ereksi yang tidak normal.

Dua cangkir kopi mengandung setidaknya 85-170 miligram kafein. Kurangnya asupan kafein dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Salah satu manfaat kafein adalah berpotensi membantu mengendurkan pembuluh darah dan otot di penis.

Ini meningkatkan aliran darah ke penis saat tubuh dirangsang secara seksual. Namun, temuan ini memerlukan studi lebih lanjut.

3. Mengidap penyakit yang menyebabkan impotensi

Disfungsi ereksi atau impotensi umumnya merupakan masalah seksual pada pria sehingga ereksi penis tidak keras. Kondisi ini bisa dipicu oleh penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Tingginya kadar glukosa dalam tubuh penderita diabetes dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan saraf. Kondisi ini dapat mempengaruhi sensasi penis saat berhubungan seksual, sehingga ereksi tidak maksimal.

Penyakit jantung akibat sumbatan peredaran darah juga dapat menyebabkan darah tidak dapat mencapai area penis sepenuhnya.

4. Gangguan psikologis

Ereksi penis yang tidak optimal dapat disebabkan oleh suasana hati atau mood yang tidak tepat. Saat mengalami depresi, stres, atau gangguan kecemasan, pria bisa mengalami ereksi yang kurang optimal. Untuk mengatasinya, pria harus jujur ​​dan terbuka kepada pasangannya.

5. Tidak berhubungan seks secara teratur

Sebuah studi yang lebih tua dari The American Journal of Medicine menyimpulkan bahwa seks teratur dapat mengurangi risiko disfungsi ereksi pada pria.

Studi tersebut menemukan bahwa pria berusia 55-75 yang melakukan hubungan seks kurang dari sekali seminggu dua kali lebih mungkin mengalami impotensi. Namun, solusi untuk masalah yang mengarah pada impotensi tidak sesederhana berhubungan seks secara teratur.

You May Also Like

Perawatan Kecantikan di Klinik untuk Hilangkan Stres, Bikin Batal Puasa Gak Sih?

Indonesia – Mendekati bulan Ramadhan, ilmu tentang puasa banyak dipelajari. Salah satunya…

Komeng Akui Pilih Belanja Online Dibandingkan Ke Mall Saat Bulan Ramadhan, Apa Alasannya?

Indonesia – Menjelang bulan Ramadhan, biasanya setiap orang akan memiliki banyak kebutuhan…

Jokowi Ingin Indonesia Punya Pemimpin yang Berani dan Dekat dengan Rakyat, Sudah Kriteria Ideal?

Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berbicara tentang pemimpin masa depan…

Jangan Sampai Bikin Malu dan Nggak Nyaman, Ini Tips Mengenakan Bra yang Tepat Sesuai Bentuk Tubuh

Indonesia – Anda mungkin pernah mengalami kebingungan bahkan rasa malu saat mengenakan…