Indonesia – Media sosial ternyata memudahkan terjadinya perundungan atau bullying di kalangan anak-anak. Keadaan ini dipicu karena mudahnya meluapkan emosi kepada orang lain.

“Pada dasarnya online sudah mengubah ‘arena bermain’. Dulu bisa bully langsung. Sekarang online memudahkan aksesnya,” kata psikolog Putu Andini dalam konferensi pers bersama Child Fund International di Jakarta, Jumat (17/10). 3/2023).

Dijelaskan Putu, jika seorang anak memiliki rasa marah yang besar dan ingin mengungkapkannya kepada teman-temannya, perasaan tersebut cenderung terpendam saat bertemu langsung. Karena ada perasaan sadar akan orang lain.

Berbeda jika penyaluran emosi dilakukan secara online melalui media sosial. Anak-anak cenderung merasa lebih aman melakukannya.

Ilustrasi kampanye anti-intimidasi (pexels/rodnaye kent)
Ilustrasi kampanye anti-intimidasi (pexels/rodnaye kent)

“Saat online, wajah tidak diekspos, akhirnya berbagai emosi tersalurkan melaluinya. Karena mereka tidak ingin identitasnya terungkap dan mereka juga dirugikan,” tambahnya.

Menurut Putu, pria dan wanita bisa melakukan aksi semacam ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga International Children’s Fund (CFI), juga ditemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan sama-sama rentan menjadi pelaku dan korban bullying di media sosial.

CFI menyatakan bahwa 5 dari 10 anak usia 13-24 pernah mengalami cyber bullying. Sementara 6 dari 10 anak muda menjadi korban.

Dari segi usia, anak usia 13-15 tahun adalah yang paling rentan di-bully. Sedangkan pelaku bullying lebih banyak dilakukan oleh siswa SMA dibandingkan siswa SD dan mahasiswa.

“Sekarang kita butuh literasi digital. Makanya kita butuh Swipe Safe. Kita semua butuh itu, mulai dari orang tua, anak kita sendiri, pendidik, juga media untuk kita bekali diri dengan literasi digital agar kita bisa tangguh menghadapi risiko yang kita hadapi, hadapi itu,” kata pakar perlindungan itu. Advokasi anak dan CFI di Indonesia Reny Haning.

Swipe Safe adalah program yang diinisiasi CFI Indonesia bersama CFI Australia sebagai strategi literasi digital untuk mencegah cyber bullying.

You May Also Like

Plaza Indonesia Tutup saat Lebaran, Berikan Libur pada Seluruh Karyawan

Indonesia – Saat Idulfitri, banyak pekerja yang libur dan merayakan Idul Fitri…

Inspirasi Gaya Dandanan Si Kecil ala Disney Princess

Indonesia – Film Disney Princess sering ditonton untuk menemani tumbuh kembang anak…

Tampil Super Seksi di Coachella 2023, Busana ‘Cilukba’ Jennie BLACKPINK Jadi Sorotan

Indonesia – Penampilan kedua BLACKPINK di Coachella, California, pada Sabtu (22/4/2023) menarik…

Waktu yang Dibolehkan Berhubungan Intim Saat Ramadhan, Pasutri Wajib Catat!

Indonesia – Berhubungan seks adalah salah satu alasan untuk berbuka puasa. Oleh…