Indonesia – Gaya hidup keluarga Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto menjadi sorotan setelah sang istri memamerkan barang-barang mewah di media sosial.
Dalam unggahan yang tersebar di Twitter, beberapa foto istri SF Hariyanto berpose dengan tas desainer, mengendarai sepeda Brompton, dan jalan-jalan ke luar negeri.
Menyangkal gaya hidup mewah itu, Hariyanto langsung membuat penjelasan terbuka. Ia menyebut semua barang mewah yang dimilikinya merupakan barang palsu alias KW, termasuk tas yang disebut-sebut berharga Rp 420 juta.
![Sekretaris Daerah Riau SF Hariyanto memberikan penjelasannya terkait hebohnya sang istri dipanggil untuk menunjukkan gaya hidup hedonistik. [Indonesia/Eko Faizin]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/03/20/10199-sekda-riau-sf-hariyanto.jpg)
“Semua (tas) ini palsu, semua KW,” kata pria yang akrab disapa Anto itu saat memberikan penjelasan di rumah dinasnya di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Minggu (19/3/2023) sore.
Ia mengatakan, semua tas KW dibeli di ITC Mangga Dua Jakarta. Rata-rata harga tas yang dibeli istrinya berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta.
Diketahui, 13 tas berbagai merek diperlihatkan kepada wartawan. Tas-tas tersebut merupakan barang-barang yang diperlihatkan sang istri di Instagram pribadinya.
Barang mewah merek apapun rentan terhadap pemalsuan. Namun sebenarnya tidak sulit untuk memastikan barang bermerek asli atau palsu.
Dikutip dari Economics Times, berikut cara membedakan barang branded asli dan palsu hanya dengan kasat mata.
1. Harga yang Tidak Wajar
Barang bermerk KW kebanyakan dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari aslinya. Bahkan, harganya bisa lebih murah 70 hingga 80 persen dari barang aslinya.
2. Kemasan Pelindung Tipis
Produsen barang branded tentunya sangat berhati-hati dalam menjaga kualitas produknya. Mereka rela mengeluarkan banyak modal hanya untuk kemasan. Jika barang dikemas dengan buruk, tidak pas di dalam kotak, menggunakan bahan di bawah standar seperti plastik murahan atau karton yang kendur, ini pertanda jelas bahwa produk tersebut palsu. Apalagi jika Anda tidak mendapatkan kemasan pelindung sama sekali.
3. Ketik Ejaan Merek
Produk palsu dapat dengan mudah diidentifikasi dengan salah eja, penambahan atau penghilangan huruf. Misalnya, Hewlett Packard akan ditulis sebagai Hewlet, atau Louis Vuitton dapat dieja sebagai Vitton. Sedangkan kekeliruan nama merek ini memang disengaja untuk memikat konsumen yang ceroboh.
4. Situs Palsu
Jika berbelanja online, cara mudah untuk menghindari membeli barang palsu adalah dengan memeriksa keaslian situs tersebut. Jika situs web itu palsu, begitu pula produknya.
5. Kualitas Buruk
Barang KW sudah pasti kualitasnya tidak bagus. Bahannya bisa plastik norak, kulit imitasi, kaca murahan, kain berkualitas rendah, suku cadang bekas. Bahkan bentuknya juga bisa sedikit berbeda.