Indonesia – Pakar seks Zoya Amirin mengatakan bahwa tujuan seks bukan hanya untuk mendapatkan keturunan. Apa tujuannya?
Seks merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pasangan suami istri sebagai bentuk komunikasi cinta. Sayangnya, seks selalu dianggap untuk tujuan memperoleh keturunan dan memuaskan nafsu masing-masing.
“Bercinta itu banyak pakai perasaan, senggama sebenarnya tidak perlu pakai perasaan. Tapi dalam hubungan seks yang memuaskan (memuaskan), keduanya harus ada,” ujar Zoya Amirin, melalui kanal YouTube Gue Sehat, dikutip Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya, tujuan seks tidak serta merta semata-mata untuk mendapatkan keturunan. Ada beberapa hal lain yang dikhawatirkan suami istri agar hubungan mereka tetap romantis dan harmonis.
“Ada tiga tujuan seks, salah satunya adalah reproduksi untuk memiliki anak. Tapi kalau hanya untuk anak-anak, kucing pun bisa, kan? Selama musim pertemuan,” katanya.
Kemudian tujuan seks yang kedua dan ketiga adalah hubungan dan rekreasi. Di mana, pasangan suami istri harus bisa saling menikmati satu sama lain agar bisa merasakan cinta dan keterikatan dalam waktu yang bersamaan.
“Temukan posisi hubungan seksual yang memungkinkan Anda untuk melihat ke dalam mata satu sama lain dan memiliki rangsangan kulit-ke-kulit yang paling banyak,” tambahnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk terbuka satu sama lain tentang harapan dan ekspektasi saat berhubungan seksual.
Mulai dari fantasi, rangsangan seksual, frekuensi dan durasi, cara menghadapi perasaan masing-masing dan apa saja yang mungkin terjadi.
“Maka tanyakan pada pasanganmu, jika dia mencintaimu dan kamu mencintai pasanganmu, coba diskusikan bagaimana cara bertukar pikiran. Tentang salah satunya saya sarankan, selain menanyakan soal ekspektasi, bicara soal fantasi seksual,” jelasnya. (Shilvia Restu Dwicahyani)