Indonesia – Mimpi basah saat berpuasa seringkali membuat sebagian pria muslim merasa bingung. Pasalnya, salah satu hal yang membatalkan puasa adalah keluarnya mani atau sperma.
Diantara pertanyaan yang sering ditanyakan adalah, apakah mimpi basah membatalkan puasa? Pasalnya, mimpi basah terjadi saat tidur dan tidak diperhatikan. Lalu, apa hukumnya?
Mimpi basah sendiri merupakan suatu keadaan dimana seorang pria bermimpi bahwa dirinya sedang berhubungan intim atau tidak menyebabkan keluarnya air mani secara tidak sengaja. Berbeda dengan hubungan seksual yang dilakukan secara sadar, mimpi basah sama sekali tidak dapat dikontrol oleh pria yang mengalaminya.
Keluarnya air mani karena mimpi basah tidak membatalkan puasa. Karena mani yang keluar saat mimpi basah tidak disengaja, sehingga tidak membatalkan puasa.
Hal ini dijelaskan dalam hadits yang menyebutkan mimpi basah. Dari Aisyah RA: “Ada tiga golongan yang dikecualikan dari ketentuan hukumnya, yaitu orang yang tidur sebelum bangun, anak-anak sampai ihtilam (mimpi basah tanda dewasa), dan orang gila sampai sembuh.” (Catatan Nasa’i, Abu Dawud, dan Tirmizi).
Orang yang tidur sedang beristirahat dan tidak sesadar ketika dia bangun. Orang yang bermimpi basah tentu tidak bisa mengendalikan dirinya termasuk nafsunya.
Sekalipun tidak membatalkan puasanya, laki-laki yang mengalami mimpi basah saat berpuasa harus segera mandi junub atau mandi besar. Setelah selesai mandi besar, pria tersebut bisa kembali berpuasa dan beribadah lagi.
Itulah hukum mimpi basah saat puasa. Pria yang mengalami mimpi basah saat berpuasa tetap bisa melanjutkan ibadah seperti biasa. Mimpi basah tidak membatalkan puasa sehingga tidak perlu menggantinya di hari lain.
