Indonesia – Mainan seks atau mainan seks adalah alat untuk meningkatkan rangsangan seksual di antara pasangan. Di beberapa negara, terutama negara barat, mainan seks dijual bebas, bahkan bisa dibeli dengan mudah.
Namun, tidak demikian halnya di Indonesia. Bahkan, polisi melarang aktivitas jual beli sex toys melalui aplikasi online. Kegiatan ini dianggap melanggar UU ITE dan UU Pornografi.
Jadi apa alasannya? Menjawab hal tersebut, seksolog dr Boyke Dian Nugraha Sp.OG membeberkan beberapa alasan dibalik hal tersebut. Inilah yang dapat Anda temukan.
1. Dijual di Sex Clinic
Karena mainan seks dapat bermanfaat untuk membantu mengatasi gejala gangguan tertentu, seperti disfungsi ereksi, gangguan rangsangan alat kelamin, gangguan hipoaktivitas seksual dan gangguan orgasme, kata Dr. Boyke, Anda bisa menemukannya di klinik seks.
“Barang-barang tersebut biasanya dimiliki oleh klinik karena tujuannya untuk membantu mereka yang memiliki masalah seputar seks, sehingga tidak bisa diperjualbelikan secara bebas,” ujarnya dalam siaran Boykepedia dikutip Vidio, Jumat (21/4/2023).
Penggunaan mainan seks, kata dia, harus dikonsultasikan dengan para ahli seks atau konsultan seks karena mereka memahami sejauh mana kegunaannya, serta bahayanya.
2. Harus setuju dengan kedua belah pihak
Penggunaan mainan seks itu sendiri, lanjutnya, harus atas persetujuan kedua belah pihak.
“Jasu suami saya tiba-tiba bawa mainan seks, saya mau pakai ini, kalau istri saya tidak mau? Tidak mungkin,” katanya.
3. Seks di Indonesia masih tabu
Penggunaan sex toys dianggap sebagai hal yang aneh dan cabul di Indonesia. Selain itu, diperlukan keterampilan khusus, dan pengetahuan untuk menggunakannya.
“Misalnya, sex toys harus selalu bersih. Orang yang menggunakan sex toys harus menyimpannya di tempat yang kering dan bersih. Dibungkus ulang setelah digunakan, cuci dengan sabun. Sex toys juga tidak boleh saling berbagi atau saling meminjam, karena ini adalah peralatan pribadi,” katanya.
Selain memiliki manfaat, kata dr Boyke, sex toys juga memiliki efek samping yang perlu diketahui.
“Terlalu banyak bisa menyebabkan luka, perawatan yang kurang bersih bisa menyebabkan infeksi kelamin, dan bisa menyebabkan kecanduan. Ada istri yang tidak mau lagi berhubungan seks dengan suaminya karena lebih suka menggunakan sex toys,” pungkasnya.