Indonesia – Hari Raya Aidilfitri disebut juga sebagai hari kemenangan oleh umat Islam setelah berpuasa selama sebulan. Namun, kemungkinan tahun ini penetapan Aidilfitri oleh ormas-ormas Islam besar antara NU dan Muhammadiyah berbeda.
Berdasarkan kabar yang beredar, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal atau Idul Fitri jatuh pada 21 April 2023. Sedangkan NU dan pemerintah akan menggelar rapat isbat terlebih dahulu sehingga belum bisa dipastikan.
Ketua PP Muhammadiyah Prof. dr. H. Syamsul Anwar, MA mengatakan, perbedaan penetapan 1 Syawal dengan Kemena (dalam hal ini NU) karena pedoman kriteria MABIMS mengenai posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Selanjutnya Prof . dr. H. Haedar Nashir, M.Sc selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah menjelaskan pedoman penentuan hilal menurut Muhammadiyah dengan menggunakan cara perhitungan hilal berdasarkan Al Quran.
“Muhammadiyah dengan hisab hilal sebagai pedomannya sangat kokoh berlandaskan Al Quran, hadits Nabi yang kuat ditambah ijtihad. Sehingga pengambilan keputusan benar-benar berlandaskan diniyah (agama). Jadi tidak benar kalau hanya berdasarkan rasionalitas saja,” jelasnya seperti dikutip dari kanal YouTube Muhammadiyah Channel, Sabtu (15/4/2023).
Dengan itu, Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 21 April 2023.
“Sesuai kriteria bentuk bulan sabit yang tidak berdasarkan penampakan, yaitu tidak tampak dan kasat mata, maka hilal akan masuk besok yaitu pada tanggal 1 Syawal tanggal 21 April 2023,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sedangkan untuk Nahdlatul Ulama (NU) berpedoman pada kemungkinan rukyat sebagai penentuan awal yang baru dengan menetapkan minimal 2 derajat di atas ufuk sebagai penunjang proses pelaksanaan rukyat yang berkualitas.
Selain itu, sebelum penetapan hilal, NU juga menggunakan metode musyawarah (hisab) dengan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) melalui pertemuan itsbat.
Namun berdasarkan data yang dihimpun dari laman NU Online yang dipublikasikan pada Jumat (14/4/2023) menunjukkan bahwa data bulan pada 29 Ramadhan (20 April 2023) melalui Markaz Jakarta menunjukkan ketinggian bulan sebesar 1 derajat. 55 menit 43 detik dan perpanjangan 3 derajat.derajat 18 menit 23 detik.
Data menunjukkan bahwa hilal berada di atas ufuk namun ketinggian hilal baru masih di bawah standar rukyah minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dengan kemungkinan besar Idul Fitri tersebut, 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Meski begitu, umat Islam masih harus menunggu keputusan Pemerintah melalui rapat itsbat yang akan digelar Kementerian Agama pada Kamis, 20 April 2023. (Shilvia Restu Dwicahyani)