Indonesia – Nama Rebecca Klopper menjadi trending di Twitter setelah video mesra seorang wanita mirip dirinya viral. Wanita itu diduga Rebecca Klopper karena menunjukkan beberapa kesamaan fisik.
Dalam screenshot video berdurasi 47 detik tersebut, wanita tersebut memiliki tahi lalat yang disebut-sebut mirip dengan Rebecca Klopper. Selain itu, tindik pusarnya juga sangat mirip dengan para pemain Virgo dan The Sparklings.
“Gue udah punya videonya, kayaknya Becca tindik pusar,” kata pemilik akun @nurulpa****926.
“Tahi lalatnya persis sama di sekitar perut, omg bec?” kata @sno0py**.
Sementara video dan screenshot konten mesra juga banyak diunggah oleh akun lain. Bahkan jika tindakan tersebut adalah kekerasan gambar intim non-konsensual (NCII).
Melansir laman Impacter, dalam laporan Cyber Civil Rights Initiative, NCII adalah penyebaran gambar atau video intim tanpa persetujuan. Hal ini seringkali membuat para pelaku dalam video tersebut merasa dirugikan, terutama para wanita. Biasanya NCII berlaku untuk pekerja seperti aktivis, musisi, selebriti, dll.
efek NCII
Efek dari tindakan NCII sendiri merugikan perempuan. Pasalnya, ketika video atau foto mesra dibagikan, ibu hamil dianggap inferior.
Tak hanya itu, korban NCII juga bisa mengalami berbagai masalah lain, mulai dari dihina, dipecat dari pekerjaannya, menjadi sasaran boikot, stigma buruk, hingga kekerasan fisik atau seksual.
Korban NCII juga bisa mengalami trauma psikologis karena mendapat stigma buruk dari masyarakat. Korban NCII juga kerap mendapat pandangan melanggar moral dengan menyebarkan foto dan video tersebut.
Karena banyaknya dampak negatif yang dirasakan, para korban penyebaran video akan ragu mencari bantuan hukum. Nyatanya, hal ini memengaruhi kehidupannya di masa depan.
Sementara terkait video viral tersebut, jenazah wanita yang diduga Rebecca Klopper itu terlihat mengenakan jaket hitam putih terangkat setengah telanjang. Sementara sang pria memasukkan penisnya ke dalam mulut sang wanita.
Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Rebecca Klopper terkait video yang ramai dibicarakan di Twitter tersebut.
