Indonesia – Belakangan ini banyak yang viral berburu bubuk oralit untuk dimakan agar puasa yang sedang berlangsung semakin kuat. Akibatnya, produk serbuk oralit habis terjual di apotik. Sementara itu, ada pula yang mengeluh karena kehabisan orang yang membelinya untuk sahur.
Dalam cuitan di akun Twitternya @tanyakanrl, dia mengatakan sudah kehabisan karena banyak orang yang membeli oralit untuk sahur. Padahal, saat itu neneknya sangat membutuhkan karena kehilangan cairan akibat diare.
“Saya kira karena banyak orang di base sebelah, saya baru nyari ini di 4 apotik dekat rumah saya tapi cuma dapat 3 sachet karena habis terjual, buat nenek saya yang diare juga jangan. panik dan overbought,” cuit akun tersebut, Kamis (23/3/2023).
Tweet tersebut dibanjiri balasan dari netizen lainnya. Ada juga yang mengeluh karena hanya ada air putih dan oralit untuk sarapan. Namun, saat berpuasa tetap saja membuatnya merasa lapar dan sakit perut.
Sementara itu, sebagian lainnya menegaskan bahwa oralit tidak membantu membuat seseorang kenyang. Lantas apa sebenarnya oralit itu dan bagaimana cara menggunakannya saat berpuasa?
Ahli gizi klinis, dr. Johanes Casay Chandrawinata, Sp.GK, MND mengatakan, oralit pada dasarnya merupakan campuran gula dan elektrolit. Biasanya penggunaan oralit diberikan untuk menggantikan cairan akibat diare.
Kandungan yang terkandung di dalamnya beragam mulai dari glukosa anhidrat, kalium klorida, natrium klorida, hingga trisodium sitrat dihidrat.
“ORS adalah campuran gula dan elektrolit untuk menggantikan cairan yang hilang saat diare. Kandungan oralit meliputi glukosa anhidrat 2,7 gram, kalium klorida 0,3 gram, natrium klorida 0,52 gram, dan trisodium sitrat dihidrat 0,58 gram,” jelas dr. Johanes saat dihubungi Indonesia, Jumat (24/3/2023).
dr. Johanes menjelaskan, menggunakannya untuk sahur pada dasarnya tidak masalah. Padahal, masyarakat bisa mengonsumsinya kapan saja asalkan air dan wadah oralitnya bersih.
![oralit untuk mempertahankan puasa. [Dok. Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/05/49397-oralit-buat-tahan-lapar-dan-haus-saat-puasa.jpg)
“Tidak masalah mau minum oralit kapan saja, asalkan air, wadahnya bersih, dan oralitnya masih ada di dalam kemasannya,” jelas dr. Yohanes.
Namun, bukan berarti hanya minum air putih dan oralit. Hal ini karena oralit tidak mengandung protein, lemak, dan serat yang dibutuhkan tubuh.
“Tentu saja ada beberapa kalori, hanya dari glukosa. Oleh karena itu, tentu tidak cukup menggantikan sahur karena tidak mengandung protein dan lemak, juga tidak mengandung serat makanan,” lanjut dr. Yohanes.
Akibatnya, bila seseorang hanya mengonsumsi oralit saat sahur, maka akan menyebabkan tubuhnya kekurangan gizi. Selain itu, seseorang juga akan mudah merasa lapar. Oleh karena itu, perut bisa saja mengalami nyeri atau masalah lain akibat rasa lapar yang dirasakan.
“Nggak (berbahaya), hanya saja kandungan nutrisinya kurang, dan bikin cepat lapar sehingga bisa menimbulkan masalah lain,” pungkasnya.