Indonesia – Usai isu perselingkuhan, Virgoun mengajukan gugatan cerai terhadap istrinya, Inara Rusli. Namun, berdasarkan keterangan kuasa hukum Virgoun, Sandy Arifin, kliennya tetap ingin membesarkan anak bersama usai resmi bercerai.
“Masih terbatas informasi yang bisa kami ajukan cerai dan anak-anak di besarkan bersama,” kata Sandy Arifin saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).
Sandy Arifin mengatakan, alasan Virgoun ingin menjadi co-parent karena ingin melihat perkembangan anak-anaknya. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi terkait parenting bersama.

“Klien kami juga mengatakan akan memperhatikan tumbuh kembang anak. Belum hitam putih, tapi klien kami meminta kami untuk merawatnya bersama-sama,” jelas Sandy.
Setelah perceraian, anak-anak adalah masalah yang sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan hubungan anak dengan salah satu orang tuanya dapat berkurang, bahkan putus. Namun, beberapa orang tua biasanya memilih membesarkan anak bersama setelah perceraian.
Hal ini dikarenakan beberapa orang tua memilih untuk memprioritaskan anaknya dengan cara co-parenting. Namun, membesarkan anak bersama setelah bercerai tidaklah mudah.
Diperlukan kiat-kiat khusus agar orang tua bisa saling menjaga bersama anak pasca perceraian. Mengutip Hello Healthy, berikut beberapa tips co-parenting pasca perceraian.
1. Jangan mengungkit masa lalu
Setelah perceraian, pasti ada perasaan sakit hati atau hubungan buruk dengan mantan. Namun, demi menjaga anak bersama, mereka berdua harus bisa menahan ego masing-masing dengan tidak mengungkit masa lalu.
Orang tua harus dapat fokus untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak-anaknya secara bersama-sama. Jika Anda ingin mengeluh tentang hal-hal buruk tentang mantan Anda, jangan membicarakannya di depan anak-anak Anda. Ingat, mereka buruk sebagai pasangan, bukan sebagai orang tua.
2. Jaga komunikasi dengan mantan
Mengurus anak bersama-sama membutuhkan komunikasi yang baik. Komunikasi diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman yang menimbulkan masalah baru. Hindari diskusi yang menimbulkan perdebatan, seperti memberikan kritik, menyalahkan, dll.
3. Perlakukan mantan Anda sebagai rekan satu tim
Padahal sebagai wadah, mengasuh anak membutuhkan kerjasama yang baik. Keduanya harus bisa sepakat dalam mengambil keputusan bersama. Aturan untuk anak-anak juga harus disepakati bersama. Jika Anda merasa tidak enak, coba bicarakan dengan mantan Anda tentang apa yang baik untuk anak Anda.
4. Buat jadwal yang adil
Setelah perceraian, orang tua harus membuat jadwal yang adil. Usahakan untuk membuat jadwal yang tidak mengganggu anak. Buat anak Anda merasa seolah-olah Anda memiliki dua rumah yang ingin menyambut Anda. Orang tua juga harus bisa meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Buat jadwal yang disepakati bersama.