Indonesia – Salah satu staf Coldplay, Chris Martin, sering terlihat mengibarkan bendera pelangi di atas panggung, bahkan saat dia sedang memainkan gitarnya. Apa artinya itu sebenarnya?
Hal tersebut terungkap melalui akun penggemar Coldplay di Twitter @ColdplayXtra yang diunggah pada 11 Februari 2019, menyebutkan bahwa Chris Martin telah lama mendukung hak-hak LGBT.
“Sejak awal karirnya, Chris Martin mendukung hak gay. Dia sering mengibarkan bendera LGBT di konser Coldplay,” tulis @ColdplayXtra dikutip suara.com, Selasa (16/5/2023).
Sementara peluncuran sejarah, bendera pelangi dibuat pada tahun 1978 oleh seniman, perancang, dan pejuang Perang Vietnam Gilbert Baker. Oleh politisi Harvey Milk, dia ditugaskan untuk membuat bendera ikon gay untuk parade kebanggaan tahunan San Francisco.
Pada tahun 2015 kepada Museum of Modern Art, Baker mengatakan dia menciptakan bendera pelangi yang terinspirasi oleh perayaan dua abad Amerika pada tahun 1976, dan menemukan bintang dan garis pada bendera melambangkan budaya tetapi mirip dengan komunitas gay.
Pada saat yang sama, gerakan hak-hak gay diwakili oleh simbol segitiga merah muda. Simbol pertama yang digunakan oleh Nazi untuk menunjukkan homoseksualitas.
Alih-alih menggunakan simbol-simbol masa lalu yang dianggap menyakitkan, Baker memilih menggunakan pelangi sebagai inspirasinya.
Warna yang berbeda pada bendera dimaksudkan untuk mewakili kebersamaan, karena orang-orang LGBT berasal dari ras, usia, dan jenis kelamin yang berbeda. Selain itu, pelangi dianggap sebagai pemandangan alam yang indah.
Setiap warna juga memiliki arti yang berbeda yaitu merah muda untuk seks, merah untuk kehidupan, oranye untuk penyembuhan, kuning untuk sinar matahari, hijau untuk alam, biru untuk seni, nila untuk harmoni dan ungu untuk gairah.
Hasilnya setelah melibatkan hampir 30 relawan di loteng Gay Community Center. Bendera tersebut pertama kali ditampilkan di San Francisco Gay Freedom Day Parade pada 25 Juni 1978.