Indonesia – Berbicara tentang kehidupan seks, penampilan fisik seringkali dikaitkan dengan kemampuan dan gairah seksual. Salah satunya adalah mitos bahwa wanita gemuk atau berambut memiliki gairah seksual yang tinggi. Namun, apa kebenarannya?

Dokter kandungan dan seksolog, Dokter Boyke menjelaskan, wanita dengan rambut tebal biasanya dikaitkan dengan kadar testosteron yang tinggi. Sedangkan testosteron yang tinggi berpengaruh pada gairah seksual.

“Rambut sering dikaitkan dengan kadar testosteron sebagai pemicunya, jadi itu juga benar,” ujar Doctor Boyke dalam unggahan di kanal YouTube TonightShowNet, dua tahun lalu.

Selain itu, tidak semua wanita berambut tebal memiliki hasrat seksual yang tinggi. Ini karena semuanya harus dilihat dari kadar testosteron seorang wanita.

Jika kadar testosteron tinggi, itu mempengaruhi gairah seksual yang tinggi. Untuk mengetahuinya, Anda perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Testosteron tinggi membuat gairah lebih tinggi, terlepas dari mitos bahwa semua wanita berambut memiliki gairah tinggi. Tapi kita perlu melihat testosteron terlebih dahulu. Harus cek testosteron juga, kalau tinggi memang akan meningkatkan gairah seks dan menambah massa otot,” terang dokter Boyke.

Namun, gairah seksual seseorang tidak hanya ditentukan oleh hormon testosteron. Pasalnya, rangsangan seksual juga dipengaruhi oleh suasana hati, makanan, dan lainnya.

“Jika Anda memiliki rambut, testosteron Anda lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Namun dorongan seks tidak selalu ditentukan oleh testosteron saja, oleh suasana hati, oleh makanan yang kita makan,” lanjut Dokter Boyke.

Tidak hanya terkait dengan rangsangan seksual, Dokter Boyke menjelaskan, wanita dengan testosteron tinggi juga mengalami kesulitan untuk hamil. Kondisi ini disebut sindrom ovarium polikistik karena kadar testosteron yang tinggi.

“Wanita dengan testosteron tinggi memang akan menumbuhkan rambut, ada juga wanita yang sulit hamil yang juga kita sebut TCOS atau sindrom ovarium polikistik. Jadi, biasanya testosteronnya cukup tinggi,” kata Dokter Boyke.

Untuk mengatasinya, wanita dengan testosteron tinggi dianjurkan banyak mengonsumsi makanan sehat yang mengandung fitoestrogen.

“Makanan yang dianjurkan tentu saja makanan buah-buahan. Tidak ada pantangan makanan. Tapi kami sarankan makan sayur. Dan juga makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kacang kedelai, tahu, tempe yang melawan testosteron,” pungkasnya.

You May Also Like

Waktu yang Dibolehkan Berhubungan Intim Saat Ramadhan, Pasutri Wajib Catat!

Indonesia – Berhubungan seks adalah salah satu alasan untuk berbuka puasa. Oleh…

Ammar Zoni Ogah Mandi saat Ditangkap Polisi, Apakah Termasuk Ciri-Ciri Pecandu Narkoba?

Indonesia – Baru-baru ini, artis Ammar Zoni ditangkap setelah terlibat kasus dugaan…

Digendong Krisdayanti, Ameena Pakai Cardigan Gemoy Nyaris Rp5 Juta: Bajunya Ayang Gajiku Sebulan

Indonesia – Putri kesayangan pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ameena Hanna…

Mr P Sunat atau Tidak Pengaruh Gak ke Hubungan Seksual? Dokter Ungkap Faktanya

Indonesia – Sunat Mr P bukan merupakan kebutuhan medis. Tapi, tahukah Anda…