INDONESIA – Garis polisi di wilayah hukum Polda Jatim (Jatim) termasuk Polres Malang telah melaksanakan Operasi Semeru 2023. Dalam operasi aktif bertajuk Prioritas Keselamatan Lalu Lintas ini, dijadwalkan berlangsung dua kali. pekan.
“Operasi Pengamanan Semeru 2023 dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 7 hingga 20 Februari (2023),” kata Wakapolda Malang Kompol Rizky Tri Putra.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Operasi Pengamanan tahun 2021 dan 2022, diketahui terjadi peningkatan jumlah pelanggaran dan kasus kecelakaan lalu lintas.
“Salah satu faktor penyebab kenaikan itu karena kurangnya kesadaran masyarakat akan berlalu lintas,” imbuhnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjut Rizky, Polda Jatim dan Polri serentak melaksanakan Operasi Pengamanan Semeru 2023. Tujuannya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Penegakan hukum secara selektif prioritas juga akan dilakukan terutama bagi pengguna jalan yang ditemukan melakukan pelanggaran lalu lintas yang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal,” tegasnya.
Berdasarkan catatan kepolisian, setidaknya ada 3.876 anggota se-Jawa Timur yang terlibat dalam Operasi Pengamanan Semeru 2023. Nantinya, ribuan anggota ini juga akan bekerjasama dengan petugas dari berbagai instansi terkait.
Sementara di Polres Malang, total ada 120 anggota yang kami kerahkan untuk mendukung pelaksanaan Operasi Pengamanan Semeru 2023, kata Wakapolda Malang.
Sekadar informasi, selain anggota Polres Malang, anggota dari berbagai instansi juga akan dilibatkan dalam Operasi Pengamanan Semeru 2023. Beberapa personel yang terlibat antara lain anggota TNI, Polri, Satpol PP, dan Penghubung Kabupaten Malang. Layanan (Dishub). .
Wakapolda Malang mengatakan, selain bertujuan untuk menekan angka kecelakaan. Operasi Pengamanan Semeru 2023 juga digelar dengan tujuan menciptakan suasana yang kondusif. Apalagi saat mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri 1.444 Hijriah tahun 2023.
“Dalam pelaksanaannya, kami mengutamakan tindakan edukatif, persuasif, dan preventif,” ujarnya.