INDONESIA – Baru-baru ini, orang-orang dikejutkan dengan berita bayi perempuan berusia delapan bulan yang harus kehilangan jari kelingkingnya karena seorang perawat rumah sakit memotong jarinya.
Kabar terbaru, keluarga sang buah hati meminta bantuan hukum kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, seperti yang diunggah akun Instagram @hotmanparisofficial.
“Selamat malam Bu Endang. Saya adalah keluarga dari bayi korban yang jari kelingkingnya diamputasi oleh seorang perawat. Saya mohon bantuannya untuk menyambungkan agar Pak Hotman Paris bisa membantu sepupu saya agar ada keadilan disini,â demikian pesan yang diunggah akun Instagram Hotman Paris.
Kemudian Hotman Paris pun menyatakan siap bertemu dengan keluarga bayi yang jari kelingkingnya patah. “Hotman 99 Siap Bertemu Keluarga Bayi Ini!!!” tulis keterangan unggahan Hotman Paris.
Sebagai informasi, kronologis awal kecelakaan itu terjadi saat orang tua bayi, Suparman, membawa anaknya ke RS Muhammadiyah Palembang karena demam tinggi, Jumat (3/2).
Belakangan, bayi berinisial AR itu juga harus menjalani perawatan dan dipasangkan selang infus di tangan kanannya. Saat dirawat, selang infus AR tersumbat hingga istri Suparman memanggil perawat untuk membetulkan infus.
âPerawat kesulitan membuka perban untuk memperbaiki selang infus anak saya. Karena tidak buka, dia lalu mengambil gunting untuk memotong perban, tapi jari kelingking anak saya juga ikut dipotong,” kata Suparman, Senin (6/2).
Suparman juga mengatakan saat memperbaiki tabung infus, perawat terlihat terburu-buru. Dia telah berulang kali memperingatkan perawat untuk berhati-hati. Namun, kata-katanya diabaikan.
“Saya mengatakan kepada perawat untuk membuka perban secara perlahan. Namun, perawat malah mengambil gunting untuk memotong perban yang menempel di lengan anak saya,” ujarnya.
Pihak rumah sakit, menurut Suparman, telah menemui keluarga bayi dan meminta maaf atas kelalaian perawat tersebut. Bahkan, bayi AR yang sebelumnya menempati ruang kelas III di rumah sakit tersebut dipindahkan ke ruang VIP untuk menjalani perawatan.
âIni kelalaian pihak rumah sakit. Saya tidak menerima tindakan seperti ini,” kata Suparman.
Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang Muksin membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihak rumah sakit juga telah melakukan operasi penyambungan kembali jari kelingking AR. “Operasi berjalan lancar, AR masih dirawat,” kata Muksin.
Muksin membenarkan jari pasien terpotong karena kelalaian perawat. Bahkan, pihak manajemen rumah sakit telah mengambil tindakan tegas dengan menon-aktifkan perawat tersebut.
âKami juga telah meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian ini. Kami berharap kejadian ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” pungkas Muksin.