INDONESIA – Pemerintah Kabupaten Lumajang belum bisa memastikan penyebab sulitnya mendapatkan minyak goreng dari program pemerintah tersebut.Oilita”. Pengadaan “Minyakita” konon masih berjalan karena pemerintah tidak menghentikan program tersebut.

Pengawas Perdagangan Discoperindag Kabupaten Lumajang, Rizky Martyasani, mengakui kekurangan tersebut. Dua pekan lalu, Rizky mengaku sempat mengontak beberapa agen minyak goreng “Minyakita” di Lumajang.

Berdasarkan keterangan agen, pihaknya belum menerima kiriman minyak goreng dari distributor.

“Agen ini menerima kiriman dari Surabaya. Saya tanya kenapa tidak dikirim, mayoritas agen bilang tidak tahu masalahnya apa. Agak sulit dipastikan karena pengirimnya ada di Surabaya. Kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait perkembangan situasi ini,” kata Risky Martyasani.

Seperti diberitakan sebelumnya, minyak goreng program pemerintah “Minyakita” sulit ditemukan di Lumajang. Kalaupun ada, harganya cukup tinggi.

Harga minyak goreng “Minyakita” di Lumajang mencapai kisaran Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter sarung bantal. Padahal, di kemasan tertulis Harga Eceran Tertinggi atau HET yakni Rp 14.000 per liter.

Disinggung tentang kebijakan Mendag yang meminta pemerintah daerah melakukan intervensi jika harga minyak goreng melebihi 5% dari harga yang ditetapkan, Risky mengaku sulit dimonitor oleh pemerintah daerah. Itu karena kebijakan distribusi minyak goreng “minyakita” diserahkan kepada produsen yang ditunjuk pemerintah.

Disinggung soal intervensi harga, Risky Martyasani mengaku pihaknya akan segera membicarakannya untuk mencari solusi terbaik. Kemungkinan beberapa agen juga akan dipanggil untuk membahas masalah kekurangan “Minyakita”.

“Salah satu hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga adalah melalui operasi pasar. Ya, nanti kita lihat, apakah perlu dilakukan operasi pasar minyak goreng. Jika dianggap perlu, tentu pemkab akan melakukannya. Tapi harus dipelajari dulu data dan faktanya seperti apa di lapangan,” kata Risky Martyasani.

Tahun lalu, Pemkab Lumajang memang mengoperasikan pasar minyak goreng. Operasi dilakukan di setiap kecamatan dengan total minyak goreng sebanyak 49 ribu liter. Namun menjelang awal bulan puasa Maret tahun ini, Pemkab Lumajang belum memastikan agenda operasional pasar minyak goreng tersebut.

You May Also Like

Demo Mapolres Blitar, KRPK Desak Polda Jatim Ambil Alih Kasus Surat Palsu KPK

INDONESIA– Komisi Pemberantasan Korupsi Rakyat (KRPK) kembali melakukan aksi turun ke jalan…

Ini Rangkaian Puncak Resepsi 1 Abad NU, 24 Jam Non Stop

INDONESIA – Salah satu ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) merayakan…

Satu Abad NU Dimaknai dengan Persatuan dan Perdamaian

INDONESIA – Saat-saat peringatan seabad Nahdlatul Ulama (NU) akan digelar pada Selasa…

Berawal dari Bau, Penghuni Kos di Jatimulyo Ditemukan Tak Bernyawa 

INDONESIA – Sebuah rumah kos di kawasan Jalan Simpang Remujung, Desa Jatimulyo,…