Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan perusahaan pemilik platform ChatGPT, OpenAI, ingin merambah dunia, termasuk Indonesia.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, kedatangan OpenAI di Indonesia akan dijadikan momentum baginya untuk mempelajari platform chatbot artificial intelligence (AI).
“Ngomong-ngomong, dia (OpenAI) bilang mau ke Indonesia. Dia mau keliling dunia. Jadi mungkin saya bisa telepon juga, bisa ngobrol,” ujar pria yang biasa disapa Semmy itu dalam jumpa pers di Kominfo Pejabat. , Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Semmy menambahkan bahwa dia ingin memahami terlebih dahulu apa itu ChatGPT bagi OpenAI.
“Jadi kita harus paham dulu apa itu (ChatGPT). Itu dulu yang ingin kita lakukan,” lanjutnya.
Disinggung apakah ChatGPT wajib mendaftar menjadi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), Semmy mengatakan masih mengkajinya. Pasalnya, ada enam kategori yang membuat platform tersebut wajib mendaftar PSE.
“Kalau dia bayar, itu wajib. Kemarin kita kirim surat,” ujarnya.
“Soal PSE ada enam kategori. Kalau dia masuk berarti dia harus daftar,” lanjutnya.
Hanya saja, menurut Semmy, ChatGPT masih minim traffic di Indonesia. Oleh karena itu platform chatbot AI masih belum diprioritaskan untuk segera mendaftarkan PSE.
“Masih sangat kecil (traffic). Jadi bukan prioritas kami. Kami banyak menganalisa. Traffic di Indonesia banyak sekali,” jelasnya.
