Indonesia – Sebuah negara di Timur Tengah mengimpor Loong3 dari LoongUAV, drone kecil dengan kemampuan serang, untuk meningkatkan kemampuan operasional angkatan bersenjatanya.
Loong 3 adalah UAV sayap tetap VTOL dengan persyaratan lokasi pendaratan kecil, otomatisasi tinggi, daya tahan lama, kecepatan jelajah cepat, dan efisiensi operasional tinggi.
Membawa berbagai peluru mortir, itu berubah menjadi senjata serbu dengan fungsi seperti rudal untuk mendekati target musuh dengan cepat dan akurat. Dibandingkan dengan rudal jelajah, bom udara-ke-darat, dan amunisi pemogokan presisi yang tidak dapat didaur ulang lainnya, Loong 3 dapat didaur ulang dan digunakan kembali berulang kali, menunjukkan penghematan yang tinggi, membuat bola meriam senilai $100 terkena dampak rudal senilai $1 juta.
Sebelumnya diuji di Timur Tengah, UAV ini lulus berbagai tes dan verifikasi independen, mendapat pujian tinggi dari militer. Memasang dua mortir 81mm dan melakukan uji jatuh bom pada jarak 200 meter dan 700 meter, tepat sasaran. Memasang empat peluru mortir 60mm, ia terbang di malam hari di ketinggian lebih dari 2.000 meter, menembus pertahanan sistem pengacau UAV, dengan transmisi gambar yang jelas, dan terbang ke target sejauh 70 kilometer untuk menukik dan menjatuhkan bom, mencapai sasaran akurat dan berhasil kembali.
Loong 3 memiliki muatan maksimum hingga 10 kg, jangkauan maksimum 200 menit dan jangkauan kendali lebih dari 60 km. Desain modular komponen badan pesawat memungkinkan pengerahan cepat dalam beberapa menit. Desain kompartemen beban tipe laci independen memungkinkan penggantian cepat dan ekspansi fleksibel.
LoongUAV merancang, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan drone taktis profesional. Mampu melakukan tugas pertempuran yang cerdas, tepat, dan beragam di lingkungan medan perang yang berisiko tinggi. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi www.loonguav.com atau menelepon [email protected]
